Powered By Blogger

Minggu, 11 November 2012

--> kalau cinta memang mengindahkan kata, bolehkah aku meminta agar ia tidak memetakan kita? :) mengubah susunannya menjadi aku, kamu, dan dia. mengizinkan kamu berlalu dan meninggalkan aku yang memanggilmu dalam bait doaku :) kalau cinta memang mempertemukan kita, bolehkah aku meminta agar ia tak meninggalkan luka? :) menggoreskan ingatan yang menganga. kemudian meninggalkan perih karna harap dan berujung sakit yang tak kunjung hilang saya pernah dibutakan oleh harap, di lumpuhkan oleh cinta, dan dimatikan oleh ingatan. saya pernah memilih untuk tinggal pada masa lalu saat saya masih bisa berjalan perlahan. saya pernah percayakan semua kepada seseorang yang bahkan akhirnya tak pernah berbalik kepada saya. bukan, bukan perpisahan yang menyakitkan untuk saya. tapi kenyataan bahwa kamu tak pernah berbalik dan berusaha untuk mempertahankan yang tersisa :) saya tak pernah berjalan, tak juga berlari. saya menanti kamu mengejar walau saya sadar saya yang sudah tertinggal. waktu terus berjalan sedang detak saya masih seperti dulu, saat bersamamu. mungkin bukan saya, lelaki yang bisa kamu pertahankan, lelaki yang seluruh senyum dan tawanya adalah yang kamu butuhkan, lelaki yang tangisnya adalah luka yang tak ingin kamu goreskan. mungkin bukan saya, lelaki yang tepat untuk kamu. mungkin bukan saya yang sekarang berhak menerima senyummu :) melepaskanmu pergi adalah bukti bahwa saya mencintai kamu, lebih dari kata, lebih dari semua yang terlintas di fikiranmu. mendukungmu dan melihatmu dari jauh adalah cara saya untuk memujamu tanpa perlu kamu tau. cinta itu? hmm, jangan kamu tanyakan. bahkan detak ketika ku mendengar namamu atau melihat senyummu masih sama cepatnya seperti saat pertama kali mendengar kamu menyebut namaku :) jangan, jangan meminta saya tersenyum karna saya adalah lelaki biasa. yang sesungguhnya hanya berusaha untuk dicintai olehmu, sama seperti mereka. hanya saja saya belajar untuk melepasmu karna bukan saya bahagia yang kamu cari. tidak mudah memang, karna berusaha melepasmu sama saja seperti menata kembali remukan perasaanku yang sudah terinjak-injak olehmu, sulit? tentu. tapi inilah aku, berusaha menata kembali harga diri yang sudah kamu buang pergi. bagi saya harga diri itu harga mati. dan kamu? saya sadar detakmu tak lagi sama, hanya rasa yang kini tersisa dan berbicara :) God knows the best for you and me. and if it's not us? i'll try to hold you, with calling your name in every prayer i ask :) karna mungkin kita dipertemukan untuk bersinggungan. tapi tidak untuk beriringan :)<--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar